Home Games Music Angklung Instrument
Angklung Instrument

Angklung Instrument

Category : Music Size : 11.44MB Version : 1.28 Developer : sayunara dev Package Name : angklung.instrument.sunda Update : Jan 16,2025
3.2
Application Description

Angklung: Musik Bambu Tradisional Indonesia

Kata "angklung" berasal dari bahasa Sunda, "angkleung-angkleung," yang menggambarkan gerakan pemain mengikuti irama musik. "Klung" sendiri meniru bunyi yang dihasilkan instrumen ini. Ukuran tabung bambu yang berbeda menghasilkan nada-nada unik. Untuk menciptakan melodi yang merdu, angklung dimainkan secara bersamaan oleh beberapa pemain.

Bambu hitam (Awi Wulung) atau bambu ater (Awi Temen), yang berwarna kuning keputihan saat kering, biasanya digunakan dalam pembuatan angklung. Dua hingga empat tabung bambu dengan ukuran berbeda dirangkai dan diikat dengan rotan.

Cara Memainkan Angklung

Cara memainkan angklung cukup sederhana. Pegang kerangka angklung (bagian atas) dan goyangkan bagian bawahnya untuk menghasilkan suara. Tiga teknik dasar meliputi:

  1. Kerulung (Getar): Teknik paling umum, goyangkan tabung bambu ke kiri dan kanan berulang kali.
  2. Centok (Sentak): Tarik tabung bambu dengan cepat menggunakan jari, menghasilkan bunyi tunggal yang tajam.
  3. Tengkep: Getarkan satu tabung bambu sambil menahan tabung lainnya, menghasilkan satu nada saja.

Berbagai Jenis Angklung

Seiring waktu, berbagai jenis angklung telah berkembang di Indonesia:

  1. Angklung Kanekes: Berasal dari Baduy, dimainkan hanya selama upacara penanaman padi, dan hanya dibuat oleh suku Baduy Dalam.
  2. Angklung Reog: Digunakan untuk mengiringi Tari Reog Ponorogo di Jawa Timur. Berbeda dari angklung umum, suaranya lebih keras dan hanya memiliki dua nada. Seringkali juga berfungsi sebagai hiasan, juga dikenal sebagai klong kluk.
  3. Angklung Dogdog Lojor: Digunakan dalam tradisi Dogdog Lojor, sebuah ritual penghormatan terhadap padi di Kasepuhan Pancer Pangawinan, Banten Kidul. Enam pemain terlibat, dua memainkan Dogdog Lojor, empat lainnya memainkan angklung besar.
  4. Angklung Badeng: Asal Garut, awalnya untuk ritual penanaman padi, kemudian bergeser menjadi pengiring dakwah Islam. Sembilan angklung dibutuhkan, termasuk roel, kecer, indung, anak, dogdog, dan gembyung.
  5. Angklung Padaeng: Dipopulerkan Daeng Soetigna pada 1938. Modifikasi struktur batangnya menghasilkan nada diatonik, memungkinkan angklung ini dimainkan bersama instrumen modern. Pengembangannya dilanjutkan oleh Handiman Diratmasasmita dan Udjo Ngalagena untuk memperkenalkan angklung ke kancah internasional.
Screenshot
Angklung Instrument Screenshot 0
Angklung Instrument Screenshot 1
Angklung Instrument Screenshot 2
Angklung Instrument Screenshot 3